About

Makna Tersirat Dibalik Pribahasa Tong kosong Nyaring Bunyinya

Minggu, 08 Mei 2016


Tong kosong nyaring bunyinya adalah sebuah pribahasa yang memilik makna tersirat. tong kosong artinya pandai berbicara sedangkan nyaring bunyinya artinya tidak pandai dalam bertindak atau pelaksanaannya kurang optimal.
Kata tong kososng ini biasanya siring digunakan kepada orang yang banyak berargument atau banyak ngomong  tetapi pelaksanaannya tidak optimal. Pribahasa ini sering digunakan kepada orang yang pandai dalam mengeluarkan ucapan-ucapan yang membuat orang lain termotivasi. Tetapi pelaku yang pandai berbicara ini tidak sepandai apa yang dia lakukan, sebab kemampuan berbicara denagan bertindak sangatlah berbeda. Karena lahirnya suatu tindakan yang baik karena adanya pikir yang cemerlang inilah sebabnya yang tidak pernah diketahui oleh orang pandai dalam berbicara atau berargument.
Tong kosong nyaring bunyinya, tetapi tong kosong banyak bicara, oceh sana sini gak ada isi, otak  udang ngomongnya sembarang,
Kurang lebih begiitulah lirik lagu yang berjudul ‘Tong Kosong’ dari Slank.
Arti peribahasa tong kosong nyaring bunyinya adalah orang yang banyak bicara namun tidak mau bekerja atau orang yang banyak bicara tapi dia tidak memahami apapun (sok tahu). (http://www.sepele.click/2016/03/arti-peribahasa-tong-kosong-nyaring.html)
Terkadang tipe orang yang Tong kosong nyaring bunyinya ini mengeluarkan pendapatnya berdasarkan analisisnya yang menurut akalnya yang asal-asalan tetapi bukan dari segi pengalaman-pengalaman yang pernah ia lakukan serta bukan berdasarkan pertimbangan pertimbangan yang matang.
Oleh sebab itu  harus hindarilah prilaku yang hanya tong kosong nyaring bunyinya ini, jadilah manusia yang pandai dalam berargument dan pembuktian yang bagus melalui tindakan dan perbuatan. Sehingga pribahasa tong kosong ini tidak melekat pada seorang individu tersebut. Seperti kita tahu bahwa peribahasa Indonesia selalu memiliki makna yang padat, kuat, dan menyindir. Seperti pada peribahasa tong kosong nyaring bunyinya ini, kita dapat memetik pelajaran. Bahwa kita sebagai manusia jangan terlalu banyak berbicara, melainkan kita harus membuktikannya dengan tindakan yang nyata.

Sumber :